oleh : zulfikar
Buat Mas Rudi, sebenarnya hanya kebetulan saja prediksi saya benar, background saya hanya seorang analis kredit di perbankan, dan baru belakangan ini saya belajar tentang perminyakan dan teknologinya walaupun saya tidak bekerja di bidang perminyakan karena sampai saat ini PT. CPI tidak mau merekrut saya he....he....., mungkin mereka masih belum melihat kemampuan saya he.....he....he..., tapi its ok..... saya akan mencoba mengangkatnya menjadi topik pilihan atas permintaan Mas Rudi.
Sebenarnya saya melihat kecenderungan turun adalah hal yang wajar, apalagi minyak mentah diperdagangkan di bursa berjangka, secara signifikan minyak turun sampai di level dibawah $ 80/barrel saya fikir mungkin tidak mungkin walaupun kemungkinan itu ada tapi hanya kecil sekali, tapi untuk menguat di level diatas $ 140/barrel itu cenderung ada....hal ini dikarenakan pasar masih bearish akibat subprime morgage sehingga para investor melakukan hedging mereka di pasar komoditas terutama di minyak mentah, nah sekarang pertanyaan Mas Rudi tentang trend penurunan minyak mentah belakangan ini bukan ? baiklah saya akan membahasnya
Penurunan minyak mentah pada minggu terakhir ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah adanya peningkatan produksi minyak mentah, adanya program penghematan BBM di AS yang berimbas banyaknya orang-orang membatasi bepergian menggunakan kenderaan pribadi sehingga mengakibatkan konsumsi minyak yang cenderung menurun, Penjualan minyak mentah yang selama ini menjadi tank top seperti di Iran dan Venezuela yang mulai terjual ditambah dengan peningkatan produksi minyak mentah di Arab Saudi sebanyak 200.000 barrel perhari, serta kondisi dari kebijakan The Fed dan kondisi Pasar Modal
Penghematan BBM di AS
AS merupakan konsumen terbesar minyak dunia. AS mengkonsumsi 22 juta bbl per hari atau sekitar 25% dari produksi minyak dunia. Akibat kenaikan harga minyak mentah dunia yang sampai menyentuh level $ 140 /barrel dibarengi dengan terjadinya resesi di AS ,
mengakibatkan warga AS mengurangi perjalanan mereka menggunakan kenderaan pribadi penggunaan BBM yang digunakan mobil pada November 2007 sebesar 3000 juta barrel dan pada bulan Mei 2008 terjadi penurunan yang sangat signifikan menjadi 2966 juta atau turun 3.4 % (0.9 barrel) dari pemakaian perkapita pertahun,
jika kita asumsikan konsumsi pemakaian BBM di AS sebesar 5 % - 15 % atau sebesar 4.500 – 13.500 juta bbl pertahun, dan kita bandingkan dengan negara emerging market seperti China mengkonsumsi 6,534,000 bbl/hari, India sebesar 2,450,000 bbl/hari, Rusia sebesar 2,500,000 bbl/hari , dan Brazil sebesar 2,100,000 bbl/day, ternyata masih lebih besar penghematan BBM yang dilakukan daripada konsumsi negara-negara emerging market
Sampai may 2008 total produksi OPEC sebesar 37.29 bbl/hari apalagi dengan tambahan minyak yang dilakukan oleh Arab Saudi sebesar 200.000 barrel/hari. Sedangkan negara-negara non OPEC sampai may 2008 memproduksi minyak sebesar 46.74 bbl/hari, jika program penghematan yang dilakukan oleh AS dan pajak BBM yang tinggi di Eropa dan penggunaan energi alternatif di negara-negara emerging market juga berdampak kepada harga minyak mentah dunia
Faktor ekonomi dan Pasar Modal AS
Kesimpulan :
- Harga minyak mentah masih berfluktuasi walaupun ada trend menurun namun tidak seekstrim yang kita fikir namun ada kecenderungan menguat disusul karena ekonomi AS masih babak belur.
- Akibat harga BBM yang tinggi adanya penghematan BBM di AS
Akibat harga yang turun kebanyakan negara-negara yang lagi booming sibuk melakukan ekspor minyaknya dan melepas tank top mereka seperti Iran dan Venezuela
Disclaimer
Analisa ini merupakan analisa pribadi atau seorang analis independen dan bukan analisa dari seorang pakar, hal-hal yang menyebabkan kerugian anda akibat berinvestasi di sektor komoditas bukan merupakan tanggung jawab saya .