Selasa, 19 Februari 2008

Analisa Bisnis & Ekonomis Blok Langgak

Analisa Bisnis & Ekonomis Blok Langgak
oleh : zulfikar
0761-7747873

Banyak e-mail yang masuk ke saya untuk membahas Blok Langgak dari segi bisnis dan bagi hasil yang diperoleh daerah, meskipun saya bukan seorang petrolium engineer, geologist, pegawai PT. CPI dan ahli perpajakan namun ada baiknya juga apabila saya membahas bisnis migas berdasarkan pengalaman saya dalam melakukan analisa dan studi kelayakan bisnis migas yang saya geluti sejak tahun 2003 di perbankan sebagai staf analis kredit dan pernah bergelut di dunia migas, mudah-mudahan dapat membantu Pemrov Riau yang berkeinginan untuk mengelola Blok Langgak tersebut.

Seputar Blok Langgak
Blok Langgak berada di wilayah Kabupaten Kampar dan Rokan hulu, Blok tersebut ditemukan oleh PT-Pertamina dan PT.CPI tanggal 13 Oktober 1976 dan kerjasamanya merupakan product sharing dimana sistem kontrak pengusahaan migas dengan kompensasi berupa bagi hasil antara pemerintah dan kontraktor yang diambil dari setiap produksi revenue setelah dikurangi recovable cost. Dan berproduksi pada Januari 1979


Kinerja Blok Langgak

  • Volume minyak awal : 36.000.000 STB
  • Produksi harian tertinggi : 3461 BOPD pada april 1979
  • Produksi harian 2007 : 430 BOPD
  • Jumlah sumur : 28 buah, 21 aktif, 7 sumur P & A
  • Poduksi komulatif : 11.740.000 bbls April 2004
  • Lapangan minyak :
  • struktur aklin luas area produksi 7 Acre dan 223 Acre 1 lapisan reservoir produktif formasi Bekasap dengan ketebalan rata-rata 30 ft

Analisa Ekonomi dan Bisnis

Jenis Kerjasama : KSO

Base Oil Price :Rp. 810.000 /barrel

Jangka Waktu :15 Tahun

Investasi awal Rp. 1.000.000.000

Asumsi Produksi Konservatif tanpa EOR

Tahun Production (BBl/Year) Tahun Produksi (BBl/Year)

2009 154.800 2016 154.800

2010 151.200 2017 151.200

2011 147. 600 2018 147.600

2012 144.000 2019 133.200

2013 136.800 2020 129.600

2014 151.200 2021 151.200

2015 147.600 2022 151.200

2023 147.600

Hasil Perhitungan sebagai berikut :






Hasil Analisis


Bersambung ke Analisa II

Tidak ada komentar: